Sering orang berkata kepada saya, bahwa si anu, si itu, bahkan tetangga saya adalah kompetitor usaha yang saya jalani, usaha dia sejenis dengan usaha saya, dan dia memiliki porsi “kue” pelanggan yang lebih besar dari pada saya. Tapi menurut saya pribadi, usaha dia yang sejenis itu, bukanlah kompetitor saya. Loh?
Internet itu maha luas, saya sendiri belum pernah berjalan-jalan dan meghabiskan waktu yang banyak untuk mengetahui seberapa luas Internet itu, kalau luasnya bumi dapat diukur, maka Internet tidak dapat diukur karena berkembang terus setiap waktu, penggunanya terus bertambah juga seiring dengan membesarnya isi internet.
Mau tahu siapa kompetitor utama saya?
1.Kafetaria
2.Factory Outlet
3.Warteg
4.Klub Malam
Loh kok ngga nyambung sama web hosting yah? Ya iya lah, secara gitu loh, orang lebih mau buang duit disana, sekali makan di warteg itu sekarang bisa kena Rp.6000-10.000 sekali makan, dan sekali minum kopi di kafe bisa kena 12.000-30.000 sekali datang, di FO belanja baju bisa puluhan ribu tanpa terasa, dan mungkin orang yang sering bepergian ke klub malam, menghabiskan ratusan ribu-jutaan rupiah tanpa terasa. Tapi hey,,, Hallo, Rp.10.000 per bulan saja untuk hosting terasa berat, orang-orang yang berduit, bilang itu mahal!!!, ini hampir mirip dengan berzakat yang 2,5% dari syarat mengeluarkan zakat.
Tetapi juga ada yang bilang, kalau kompetitor tadi dapat dijadikan teman, klien, ah, siapa bilang, kebanyakan keberlanjutannya tidak terlalu baik, mungkin untuk sekedar bertambah teman, oke lah,
Jadi, siapa teman saya sebenarnya dalam berdagang? tentunya orang-orang yang senasib dan sepenanggungan yang mencari makan di bidang yang sama, perusahaan hosting lain tentunya, dan juga pelanggan serta calon pelanggan, tetapi saya tidak membenci kompetitor yang saya tulis diatas, karena apalah gunanya saya membenci mereka? ngga akan mendatangkan rezeki buat saya 🙂
Jikalau diperhatikan mendetail, pasar yang kami gali berbeda, ibarat ada 10 rumah makan padang di jalan yang sama, jumlah pengunjungnya berbeda, karena cita rasa tidak dapat ditiru, meski resepnya bahkan harganya sama.
Leave a Reply