Kemarin siang, saya sampai dirumah orang tua saya, disudut kota kecil yang berada di Propinsi Banten, saya didatangi oleh sales dari Telkom yang menawarkan saya untuk berlangganan speedy. Setelah basa-basi ala sales yang dilakukan oleh dia, saya pun akhirnya mendaftar layanan tersebut. Hitung-hitung sekalian uji coba komputer yang saya hadiahkan ke adik saya yang esok hari akan berulang tahun.
Pukul 3 sore tadi, petugas telkom pun datang ke tempat saya dan memasang modem ADSL merek TECOM. Modem ini diberikan cuma-cuma karena saya teken kontrak selama 6 bulan. Jadi total biaya yang saya keluarkan Rp.200.000 untuk setup, Rp.225.000 biaya bulanan yang ditagih diakhir bulan (harga promo dari mereka untuk paket 1 GB) dan Rp.50.000 untuk uang lelah dari petugas yang terpaksa saya repotkan untuk memanjat pohon membenahi kabel telepon yang semrawut.
Sekitar pukul 5 sore, instalasi yang seharusnya tinggal pasang modem saja – dan berlanjut keaksi panjat pohon akhirnya selesai. Hal yang pertama kali saya lakukan untuk mengetes koneksi internet bukanlah browsing, melainkan mencoba untuk SSH ke dua buah server, 1 di Indonesia dan satu lagi di USA. Dan hasilnya, WOW, koneksi ke USA dilakukan dengan MULUS, hampir tidak ada jeda untuk pengetikan karakter demi karakter yang saya ketikkan dilayar terminal. Berbeda sekali dengan server di Indonesia yang tidak bisa saya buka, setelah diselidiki, hal ini masih bagian dari fitur network ITB yang sulit diakses dari luar, selain port 21 nya yang sekarang jika anda mengakses dari dalam networknya tidak akan pernah lagi menjangkau dunia. Hmm.. Fitur ini amat mengganggu, bukan ?
Setelah sekian lama saya browsing, dan mem-patch jendela yang saya pergunakan saat ini, ternyata saya sudah menggunakan lebih dari 80 MBits dari Quota sebesar 1 GB/bulan. Tentunya browsing seperti ini sudah tidak terasa lagi (berapa yang dikeluarkan) jika berada di kampus.
Senangnya jika saya menggunakan internet ini untuk chatting, tentu saja bandwidth counternya tidak akan berjalan secepat kuda 🙂
–UPDATE–
13/04/2006
Artikel Terkait :
http://www.rendymaulana.com/archives/2005/07/24/pameran-komputer/
Leave a Reply